Menimbang
|
:
|
a.
|
bahwa
salah satu bentuk jasa
pelayanan yang menjadi kebutuhan masyarakat adalah Rahn, yaitu menahan barang
sebagai jaminan atas hutang;
|
|
|
b.
|
bahwa bank syari'ah perlu merespon kebutuhan
masyarakat tersebut
dalam berbagai produknya;
|
|
|
c.
|
bahwa masyarakat pada umumnya
telah lazim menjadikan emas sebagai barang berharga yang disimpan dan
menjadikannya objek rahn sebagai jaminan hutang untuk mendapatkan pinjaman
uang;
|
|
|
d.
|
bahwa
agar cara tersebut dilakukan sesuai dengan prinsip-prinsip syariah, Dewan
Syariah Nasional memandang perlu menetapkan fatwa tentang hal itu untuk
dijadikan pedoman.
|
Mengingat
|
:
|
1.
|
Firman
Allah, QS. al-Baqarah
[2]: 283:
|
|
|
|
وَإِنْ كُنْتُمْ عَلَى سَفَرٍ وَلَمْ
تَجِدُوْا كَاتِبًا فَرِهَانٌ مَقْبُوْضَةٌ…
|
|
|
|
Dan
apabila kamu dalam perjalanan sedang kamu tidak memperoleh seorang juru
tulis maka hendaklah ada barang tanggungan yang dipegang....
|
|
|
2.
|
Hadis Nabi riwayat al-Bukhari
dan Muslim dari 'A'isyah r.a., ia berkata:
|
|
|
|
أَنَّ رَسُوْلَ اللهِ صَلَّى اللهُ
عَلَيْهِ وَسَلَّمَ اشْتَرَى طَعَامًا مِنْ يَهُوْدِيٍّ إِلَى أَجَلٍ وَرَهَنَهُ
دِرْعًا مِنْ حَدِيْدٍ.
|
|
|
|
Sesungguhnya
Rasulullah s.a.w pernah membeli makanan dengan berhutang dari seorang Yahudi,
dan Nabi menggadaikan sebuah baju besi kepadanya.
|
|
|
3.
|
Hadis Nabi riwayat
al-Syafi'i, al-Daraquthni dan Ibnu Majah dari Abu Hurairah, Nabi s.a.w.
bersabda:
|
|
|
|
لاَ يَغْلَقُ الرَّهْنُ مِنْ
صَاحِبِهِ الَّذِيْ رَهَنَهُ، لَهُ غُنْمُهُ وَعَلَيْهِ غُرْمُهُ.
|
|
|
|
"Tidak terlepas kepemilikan
barang gadai dari pemilik yang menggadaikannya. Ia memperoleh manfaat dan
menanggung resikonya."
|
|
|
4.
|
Hadits Nabi riwayat Jama'ah, kecuali Muslim dan al-Nasa'i, Nabi s.a.w.
bersabda:
|
|
|
|
اَلظَّهْرُ يُرْكَبُ بِنَفَقَتِهِ إِذَا كَانَ
مَرْهُوْنًا، وَلَبَنُ الدَّرِّ يُشْرَبُ بِنَفَقَتِهِ إِذَا كَانَ مَرْهُوْنًا،
وَعَلَى الَّذِيْ يَرْكَبُ وَيَشْرَبُ النَّفَقَةُ.
|
|
|
|
"Tunggangan (kendaraan) yang digadaikan boleh
dinaiki dengan menanggung biayanya dan binatang ternak yang digadaikan dapat
diperah susunya dengan menanggung biayanya. Bagi yang menggunakan kendaraan
dan memerah susu wajib menyediakan biaya perawatan dan pemeliharaan."
|
|
|
5.
|
Ijma’
:
|
|
|
|
Para
ulama sepakat membolehkan akad
Rahn (al-Zuhaili, al-Fiqh al-Islami wa Adillatuhu,
1985, V: 181).
|
|
|
6.
|
Kaidah
Fiqh:
|
|
|
|
الأَصْلُ فِي الْمُعَامَلاَتِ
اْلإِبَاحَةُ إِلاَّ أَنْ يَدُلَّ دَلِيْلٌ عَلَى تَحْرِيْمِهَا.
|
|
|
|
Pada
dasarnya segala bentuk muamalat boleh dilakukan kecuali ada dalil yang
mengharamkannya.
|
Memperhatikan
|
:
|
1.
|
Surat
dari Bank Syariah Mandiri No 3/305/DPM Tanggal 23 Oktober
2001 Tentang Permohonan Fatwa atas Produk Gadai Emas.
|
|
|
2.
|
Hasil Rapat
Pleno Dewan Syariah Nasional pada hari Kamis, 14 Muharram 1423 H/28 Maret
2002 M.
|
|
|
|
MEMUTUSKAN
|
Menetapkan
|
:
|
FATWA
TENTANG RAHN EMAS
|
Pertama
|
:
|
1.
|
Rahn
Emas dibolehkan berdasarkan prinsip Rahn (lihat Fatwa DSN nomor:
25/DSN-MUI/III/2002 tentang Rahn).
|
|
|
2.
|
Ongkos dan
biaya penyimpanan barang (marhun) ditanggung oleh penggadai (rahin).
|
|
|
3.
|
Ongkos
sebagaimana dimaksud ayat 2 besarnya didasarkan pada pengeluaran yang nyata-nyata
diperlukan.
|
|
|
4.
|
Biaya
penyimpanan barang (marhun) dilakukan berdasarkan akad Ijarah.
|
|
|
|
|
Kedua
|
:
|
|
Fatwa ini berlaku
sejak tanggal ditetapkan, dengan ketentuan jika di kemudian hari ternyata
terdapat kekeliruan, akan diubah dan disempurnakan sebagaimana mestinya.
|